manusia sempurna
Manusia Sempurna
1. PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah Yang Maha sempurna. Yang menjadikan manusia dengan sempurna dan karena kesempurnaanNya manusia dicipta. Sholawat serta salam atas manusia paling sempurna. Rahmat bagi alam semesta dan untuk keluarga dan para sahabatnya yang setia.
Allah telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sempurna. Memberi mata, telinga, kuku, dan yang menjadikan manusia lebih unggul dari makhluk yang lain ialah diberinya akal sehingga sehingga manusia bisa berpikir menilai mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya.
2. PENGERTIAN
Manusia adalah mahkluk yang telah diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya yang dari segumpal darah sehinggga membentuk manusia yang sempurna dan juga dilengkapi oleh tiga bagian yaitu Roh nafsu(diri) dan jism(tubuh). Manusia adalah perpaduan antara kemalaikatan dan keduniaan yang mempunyai akal pikiran, hawa nafsu, dan kemarahan.
Dalam kamus bahasa Indonesia, manusia ialah makhluk yang berakal budi dan sempurna ialah utuh lengkap segalanya tidak cacat dan tidak bercela.
Kata sempurna dan lengkap terlihat sama tapi dari dua kata tersebut mempunyai arti yang tidak sama persis dan keduanya lawan kata dari cacat. kata lengkap mengacu pada sesuatu yang disiapkan menurut rencana, seperti rumah atau masjid. apabila suatu bagiannya belum selesai, maka bangunan tersebut tidak lengkap dan kurang (cacat). Tetapi sesuatu mungkin saja lengkap sekalipun masih ada kelengkapan lain yang lebih tinggi satu atau beberapa tingkat, dan itulah yang disebut sempurna. Lengkap adalah kemajuan horizontal kearah pengembangan yang maksimum, sedang[kan] sempurna adalah penanjakan vertikal ke tingkat maksimum yang mungkin.[1]
Ibn Arabi mengatakan manusia ialah mikrokosmos yang menggabungkan semua alam dalam makrokosmos. Pada makrokosmos terdapat tiga tingkat alam yaitu rohani, khayali, dan jasmani. Sedangkan pada mikrokosmos ,ketiga tingkat alam ini diwakili oleh roh, nafs(diri), dan jism(tubuh) .Dalam pandangan sufinya, Ibnu Arabi mengatakan bahwa manusia sempurna ialah manusia yang dapat mengembangkan dirinya dengan menyerap sifat sifat allah, dan mengambil akhlak Allah.
Syeikh Ibrahim mengatakan, bahwa manusia sempurna (insan kamil) ialah duplikat manusia sempurna itu satu sama lain adalah duplikat yang lainnya, kesempurnaannya tidak terkurangi sedikitpun, melainkan dalam hal ‘Arad (ksiden).
Sedangkan menurut Murtadha Muthahhari yang memandang manusia sempurna menurut al quran adalah manusia yang mengembangkan semua kualitas yang baik secara seimbang, kualitas itu dapat berupa cinta kasih, intelektual, keberanian, kejujuran, dan kreativitas. sebagai manusia yang mengembangkan nilai-nilai islam secara seimbang.[2]
Berdasarkan beberapa pengertian diatas ,maka dapat disimpulkan bahwa manusia sempurna ialah manusia yang mengembangkan kualitas dirinya dengan baik untuk mencapai kesempurnaan.
3. UPAYA UNTUK MENCAPAI KESEMPURNAAN
Kelihatannya sulit untuk mencapai cita menjadi manusia sempurna, namun usaha menuju manusia sempurna akan merangkai kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan, dan kita harus mampu menempa diri untuk mencapai kesempurnaan akhlak atau moral tersebut. Manusia telah dibekali panca indra dan akal pikiran untuk berfikir menentukan jalannya mana yang terbaik untuk dirinya. Upaya yang dugunakan untuk mewujudkan diri sebagi manusia sempurna ialah:
· Mengenal dirinya sendiri untuk mengembangkan semua kualitas diri secara seimbang.
Untuk melakukan reskontruksi diri kita harus mengenali diri kita terlebih dahulu apa yang perlu dirubah. Diawali dengan berpikir dari mana kita? Kemana kita akan pergi? Mengapa kita datang? Bagaimana kita sekarang dan bagai mana kita nantinya?
Dari beberapa pertanyaan tersebut harus dijawab dengan tindakan yang benar-benar ingin melakukan rekonstruksi diri. Dari situ akan terwujud penghambaan seseorang kepada Allah SWT semaksimal mungkin hingga seseorang mencapai tingkatan irfan (penyaksian hati kepada hakikat-hakikat maujud).
· Melakukan tindakan yang benar berdasarkan Al Quran dan sunah Rasul
Selalu berusaha melakukan tindakan yang benar sebagaimana yang telah disyariatkan oleh Al quran dan sunnah Rasulullah saw di mana kita mampu mencapai kesempurnaan dalam keimanan yang termanifestasi melalui pikir dan laku kita, menuju moral manusia sempurna.
4. PUNCAK KESEMPURNAAN MANUSIA
Setiap mahluk mempunyai tingkat kesempurnaanya sendiri, dalam pandangan alqur’an realitas hakiki dari puncak kesempurnaan manusia adalah kedekatannya kepada allah SWT. Sementara kesempurnaan lainnya baik yang bersifat rohani hanya berfungsi sebagai pengantar untuk mencapainya.
Nabi Muhammad SAW mencapai tingkatan manusia yang paling sempurna, yang telah dididik dan dipelajari oleh Allah SWT. Madrasah para nabi adalah madrasah sang pencipta. Para nabi merupakan produk pendidikan ilahi. Nabi Muhammad SAW diperkaya oleh Allah SWT dengan akhlak yang utama dari segala sisi, supaya beliau dapat mendidik umatnya dengan pendidikan yang baik.[3]
5. PENUTUP
Kesempurnaan adalah derajat kedekatan dengan prinsip yang agung. Sedangkan akhlak adalah mikraj seseorang menuju tingkatan yang mulia itu dan merupakan jalan menujunya. Yang menjaganya dalam perjalanan yang jauh. Mengarangkan pada tingkatan itu langkah demi langkah. Memberitahukannya tempat-tempat harapan, menolaknya (menjauhkannya) dari tempat-tempat kesalahan, dan membawanya kepada sesuatu yang mengandung kebaikan dan kebahagiaannya serta menjauhkannya dari sesuatu yang mengandung bahaya dan kesengsaraan baginya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada pembahasan ilmu budaya dasar kali ini mengenai manusia sempurna. Semoga kita semua yang hadir pada pertemuan kali ini bisa mengambil sedikit pengetahuan dari makalah kami ini.
وصلي الله علي محمدوعلي اله الطيبين الطاهرين
Daftar Pustaka
Mutthahari, Murtadha. 2003 Manusia Sempurna. Jakarta: Lentera
Rakhmat, jalaluddin. 2007. The Road To Allah. Bandung: Mizan
Labib, muhsin. 2004. Mengurai Tasawuf, Irfan Dan Kebatinan. Jakarta: Lentera
Dastaghib, syahid. 2003. Menuju Kesempurnaan Diri. Jakarta: Lentera
Label: makalah
0 Komentar:
Posting Komentar
assalamualaikum
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda