Minggu, 22 April 2018

Jalis dan burung prenjak


Jalis dan burung prenjak
Malam itu, aku tidak ikut makan malam, karena berasa tanggung dan punya niatan untuk membeli nasi goreng. Jam belajar malam sudah selesai dan waktunya siswa untuk tidur. Beberapa siswa tidak tidur karena memang aku janjikan nasi goreng.
Aku keluar beli nasi goreng dan sekalian beli pakan burung karena sedari sore burung prenjak belum makan karena habis. Tidak bisa beli pakan disore hari karena hujan yang lumayan deras. Aku berangkat ke toko pakan burung terlebih dahulu karena tempat nasi goreng lebih dekat dengan campku dan juga untuk beli pakan burung tidak perlu nunggu waktu lama seperti nasi goreng.
Ketika aku berangkat burung perenjak tersebut masih sehat afiat. Naas ketika nyampe di camp si prenjak mulai tidak sadarkan diri. Tak lain si empu, jalis berusaha untuk membuat nya sadar. Tidak luput napas buatan juga diberikan untuk si prenjak oleh jalis. Namun sial, sudah takdirnya malam itu malam terakhir bagi kehidupan si prenjak. Si empu menangis tersedu-sedu karena burung nya mati. Beberapa hari jalis murung berduka karena di tinggal siprenjak. Belajarnya menjadi lemas dan patah semangat.
“begitu belajar kasih sayang dan kelembutan. Seekor burung prenjak layak untuk diperhatian dan dicintai.”

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

assalamualaikum

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda