Minggu, 07 Oktober 2018

Bagaimana anakku setelah perceraianku?


oleh Alee Imron
Materi hari ini adalah tentang kasih sayang ayah. Aku mencoba mengajak siswaku untuk menggali bagaimana kasih sayang ayah dengan pertanyaan “Ayah adalah ...”
“Ustad... Fafa sudah tidak lagi bersama ayah, orang tua Fafa cerai dan abah sudah nikah lagi”. Sesak rasanya bagaiamana mendengar kata-kata itu dari seorang siswa anak kelas 3 SD. Kucoba untuk menegarkan dia “bersabarlah nak, Fafa tidak pernah berpisah sama abah karena abah selalu ada dihati”. “Tapi Fafa ingin bertemu abah, bersama abah lagi, kumpul bersama abah lagi”.
Aku bingung tidak bisa menjawabnya, aku hanya diam dan membiarkan dia tenang. Aku salut padanya yang mengatakan sesuatu dengan tenang. Air matanya membasahi wajahnya. kubiarkan dia untuk tenang dan aku pun tidak berani menatap wajahnya.
Inilah hasil pendidikan dari orang tua hebat. Aku tidak mengerti bagaimana orang tuanya menjelaskan keadaannya sehingga anaknya menjadi tetap tegar.
Perceraian, merupakan momok dalam keluarga. Saya tidak akan berbicara banyak tentang perceraian karena merupakan hak asasi masing-masing pasangan suami istri. Perlu diperhatikan adalah dampak perceraian, apalagi ada buah hati yang menjadi rebutan. Salah satu pasangan mungkin bisa bebas dari masalah setelah menemukan pasangan baru. Namun bagi anak, perceraian merupakan sebuah gempa yang memporak-porandakan hati.
1.    Pikirkanlah kembali keputusan orang tua.
2.    Ceritakan kepada anak supaya memahami keadaan orang tua.
3.    Biarlah kekurangan masing-masing orang tua yang tahu. Janganlah menanamkan rasa benci kepada anak dengan menjelek-jelekkan pasangan.
4.    Berilah waktu untuk komunikasi antara anak dan orang tua baik secara telfon atau jadwal untuk saling bertemu.
Fahamkan kepada anak bahwa orang tua tiri akan menjadi juga akan pintu surga bagi anak.  Hal ini akan menumbuhkan penerimaan dan cinta kepada orang tua.[1]


[1] Pernah saya berikan kepada anak yang membenci orang tua kandung dan orang tua tirinya.

Label:

1 Komentar:

Pada 2 April 2019 pukul 14.00 , Blogger Unknown mengatakan...

Kalaulah no.1 hingga 4 jd pemikiran utk kedua orgtua, semua anak akan bahagia. Yang mereka tahu hanya, kedua orgtua adalah hidup bersama merawatnya berdua :'(

 

Posting Komentar

assalamualaikum

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda