Selasa, 20 Maret 2018

Mendidik itu Memberi

     Mendidik adalah tentang memberi, yaitu memberi tahu dan memberi contoh. Bila kita mendengar kata mendidik maka yang baper duluan adalah guru. Padahal tugas mendidik bukanlah hanya tugas guru yang ada di sekolah. Kita semua adalah guru. Guru bagi anak anak kita, bagi adik kita dan bagi orang yang dekat dengan kita semua kita adalah guru semua kita adalah pendidik.
    Pertama, memberi tahu. Memberi tahu anak atau siswa perlu pertimbangan waktu, tempat, usia dan lain sebagainya. Memberi tahu ialah menyampaikan pengetahuan. Memberi tahu perlu menggunakan metode dan strategi yang tepat. 
     Kedua adalah memberi contoh. Anak anak kita tidak akan gagal dalam men contoh. Anak-anak akan berbicara dengan gaya bicara yang sama dengan orang-orang yang ada di sekitar nya, bisa keluarga atau tetangga teman main dan lain sebagainya.
    Sering kita lihat seorang anak yang ramah, bahasanya lembut dan penuh kasih sayang, penuh pujian dan mudah memaafkan temannya. Atom atau sebaliknya pernah kita jumpai seorang anak yang bahasanya perkataannya bahkan perilakunya tidak wajar bagi anak seusianya. Kasar keras bahkan sumpah serapah umpatan dan yang lainnya Tak jarang keluar dari lisan mungil seorang anak.
       Apa penyebabnya? Penyebabnya adalah siapa atau apa yang dia contoh. Bisa jadi orang terdekat, atau orang yang sering iya lihat seperti tontonan, tokoh permainan, dan karakter lainnya.
    Mari berubah, merubah niat, merubah kata dan merubah tingkah. Kita adalah cermin bagi anak-anak kita. Kita adalah gambaran masa depan anak-anak kita. Mendidik adalah memberi tahu dan memberi contoh. 

Label:

Ayah "berbicaralah denganku"

      Manusia adalah makhluk sosial. Sejak lahir manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Butuh untuk membersihkan dirinya, memandikan dan memakaikan baju yang layak. Hampir tidak pernah ditemukan seorang bayo yang baru lahir bisa membersihkan dirinya kecuali bayi yang memang memiliki keistimewaan.
     Dalam kehidupan bersosial yang menjadi kemampuan utama adalah komunikasi, terutama komunikasi verbal (berbicara). Seorang anak harus selalu dituntun untuk mendengar dan mengucapkan sesuatu. Misal, memanggil ayah atau bunda walaupun hanya dengan sepatah kata.
     Komunikasi dengan anak, berbicara khususnya sangat berperan dalam membentuk kepribadiannya. Salah satunya adalah rasa percaya diri, karena seorang anak yang percaya diri adalah merasa dihargai oleh lingkuingan (keluarga). Sehingga anak akan percaya diri ketika dilingkuan yang lebih luas seperti tempat main, sekolah dan yang lainnya.
        Beberapa masalah yang saya temui tentang percaya diri seorang anak erat kaitannya dengan pola komunikasi orang tua dan anaknya dalam keluarga. Beberapa anak yang bermasalah faktor utamanya adalah anak yang jarang berbicara bahkan tidak pernah berbicara dengan ayah atau bundanya sendiri.

Label: