Minggu, 16 September 2018

Ketika anakku ‘aqil baligh’


Oleh: Alee Imron[1]
Pubertas adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pubertas dialami oleh setiap manusia baik laki laki maupun perempuan. pada masa pubertas terjadi beberapa perubahan fisik pada seorang anak. Pubertas perempuan ditandai dengan haid (menstruasi) sedangkan pada laki-laki adalah mimpi basah.
Seorang anak harus sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran bahwa dirinya telah menjadi seorang mukallaf dan wajib melaksanakan amaliah agama dengan sempurna. Wudu, sholat dan lain sebagainya sudah mulai dihisab secara agama.
 Menjelaskan haid kepada anak perempuan lebih mudah dari pada menjelaskan mimpi basah kepada anak laki karena ada perasaan canggung, risih dan lain sebagainya. Akibatnya banyak anak laki-laki yang tidak menyadari bahwa dia mendapat pertanda dan sudah masuk masa baligh. Bahkan, tidak jarang anak laki-laki menganggap yang terjadi hanyalah ompol biasa. Ada juga yang bingung dan malu mau bertanya kepada siapa.
Bagaimana pun merupakan kewajiban orang tua untuk mengajarkan tentang masa baligh kepada anaknya. Kasihan anak kita jika telat mengetahui bahkan sama sekali tidak sadar kalau usianya masuk aqil baligh.
 Beberapa langkah yang pernah saya lakukan kepada siswa  laki-laki yang telah mendekati usia baligh adalah
  1. Saya amati perubahan kebiasaan.
Seorang anak mulai memiliki perhatian fisik seperti berkaca lebih lama dan sering, yang menjadi objek perhatiannya adalah rambutnya. Terkadang walaupun sudah rapi masih mengotak atik rambutnya seakan belum puas dengan tatanannya.
  1. Saya amati perubahan fisik.
Perubahan fisik yang paling kelihatan adalah kumis dan perubahan suara.
  1. Saya berbicara pribadi
Untuk memulai pembicaraan pribadi yang terpenting adalah kedekatan orang tua dan anak. Karena kedekatan berpengaruh pada kepercayaan seorang anak kepada kita. saya mengatakan bahwa “mimpi basah itu adalah mimpi yang menjadikan kita merasa ngompol tapi tidak ngompol. Celana kita basah tapi baunya seperti adonan roti.” Jika kalian sudah pernah merasakan seperti itu maka tandanya bahwa kalian sudah pubertas dan baligh.
 Saya masih belum berani mengatakan bahwa itu sperma. Tapi jika memang dilihat anak sudah siap tidak masalah mengatakan itu adalah basahan sperma.
  1. Ajari tata cara mandi besar
Setelah mengetahui bahwa itu adalah mimpi basah maka anak harus tahu apa yang selajutnya dilakukan. Saya mengajari tentang mandi besar mulai dari tata caranya dan hal hal yang boleh dilakukan dan dilarang saat seorang mengalami hadas besar.
Bagi seorang anak yang sudah mengalami akan terlihat dari raut wajahnya secercah kebahagiaan karena sudah menenmukan jawaban dari permasalahannya tapi juga wajah sbingung dan penasanaran dari anak yang belum mengalaminya. Terpenting bagi kita adalah membekali anak kita persiapan masuk baligh.
Ini beberapa langkah yang sudah saya lakukan mohon koreksi atas kesalahan demi pendidikan putra putri kita.


[1] Pembimbing siswa berasrama SD Plus Mutiara Ilmu Bangil Pasuruan Jawa Timur

Label: