Pengertian Hadis dan Sinonimnnya
Pendahuluan
Seringkali
kita mendengar kata-kata hadis yang sudah memang familiar dengan kita. Sering
para Khotib menyebut kata-kata hadis. Selain itu hadis juga kita dengar sebagai
sunnah rasul atau khabar dari rasul memang ketiganya satu hal yang bersinonim.
Berbeda dalam penamaan tetapi yang dimaksud sama.untuk lebih jelasnya makalah
kami akan membahas dari pengertian hadis dan juga sinonim-sinonimnya.
Pembahasan
a. Pengertian
hadis
Hadis berasal dari kata
حَدَثَ-يَحْدُثُ-حُدُوْثًا- وحداثة artinya berlaku,
atau Dari حَدُثَ-يَحْدُثُ- حَدَاثَةً
yang berarti baru.[1] Asal kata diatas memiliki beberapa makna,
diantaranya:
·
: الجِدّةَBaru sesuatu yang ada
setelah tidak ada
·
:
الطّرِيLunak,
lembut atau baru.
·
: الخبروالكلامBerita,
pembicaraan dan perkataan
Hadis atau al hadist
menurut bahasa ialah الجديد yang
artinya sesuatu yang baru. Hadis juga sering disebut االخبرyang berarti berita, yaitu
sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.[2] Makna etimologis yang tepat adalah berita yang datang dari
nabi Muhammad Saww.
Dari segi terminologi banyak ahli hadist (muhaddisin)
memberi definisi yang berbeda redaksi tetapi maknanya tetap sama, diantaranya
Mahmud Ath-thahan mendifenisikan:
مَاجَاءَعَنِ
النَّبِي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَالِهِ وسَلّمَ سَوَاءٌكَانَ قَوْلًااَوْفِعْلًااَوْتَقْرِيْرًا
“Sesuatu
yang datang dari nabi Muhammad saww baik berupa perkataan atau perbuatan atau
persetujuan”
Dari beberapa peringatan dapat dikatan
bahwa hadis merupakan sumber berita yang dari nabi Muhammad Saww dalam segala
bentuk baik berupa perkataan, perbuatan maupun sikap pertujuan. Definisi diatas
memberikan kesimpulan bahwa hadis terdiri dati 3 komponen:
a.
Hadis perkataan
yang disebut, dengan hadis qawli.
b.
Hadis perbuatan
yang disebut dengan hadis fi’li
c.
Hadis
persetujuan, disebut hadis taqriri, yaitu suatu perbuatan atau perkataan saabat
yang disetujui Rasulullah.
b. Sinonim
hadis
Sebagai
mana yang telah disebutkan bahwa hadis mempunyai banyak sinonim “murodif” atau nama lain, yakni
diantaranya Sunnah, Khabar, dan atsar.
a. Sunnah
Menurut
bahasa sunnah berarti
الطَرِيْقَةُمَحْمُوْدَةًكَا نَتْ اَوْمَذْمَوْمَةً
“jalan yang terpuji atau tercela”
Sunnah
merupakan suatu perjalan yang diikuti, baik dinilai dari perjalanan baik
ataupun perjalanan buruk. Makna sunnah lain diartikan tradisi yang kontinu,
misalnya firman Allah SWT dalm surat Al-Fath ayat 23:
سنة
الله قدخلت من قبل ولن تجدلسنةالله تبديلا
"Sebagai
sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan
menemukan perubahan pada hukum Allah itu."
Sedang sunnah menurut istilah, dikalangan ulama terdapat
perbedaan pendapat. Sedangkan menurut
ahli hadis sunnah ialah segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saww baik
berupa perkataan, perbuatan, taqrir, perangai, budi pekerti, perjalanan hidup
baik sebelum diangkat menjadi Rasul atau sesudahnya.
b. Khabar
Menurut bahasa khabar diartikan segala
berita yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain.[3]
Sedangkan pengertian khabar menurut istilah, ialah sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Saww (baik secara marfu’, mawquf, dan maqthu’) baik berupa
perkataan, pebuatan, persetujuan dan sifat.
Diantara ulama
mendefinisikan:
مَاجَاءَعَنِ
النَّبِي صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِ مِنْ اَصْحَابِهِ
التَّابِعِيْنَ اَوْتَابِعِ التّابِعِيْنَ اَوْمَنْ دُوْنَهُمْ
"Segala sesuatu
yang datang dari Nabi Saww dan dari yang lain seperti para sahabat, tabiin, dan
pengikut tabiin atau orang-orang setelahnya."
Mayoritas ulama melihat
hadis lebih khusus yang datng dari Nabi Saww sedangkan khabar sesuatu yang
datang dari padanya dan dari yang lain, termasuk berita-berita umat terdahulu,
Para Nabi, dan lain-lain. Dengan demikian khabar lebih umum dari pada hadis dan
dapt dikatakan bahwa setiap hadis adalah khabar dan tidak semua khabr adalah
hadis.
c. Atsar
Dari
segi bahasa atsar diartikan peninggalan atau bekas sesuatu, maksudnya
peninggalan atau bekas nabi karena hadis peniggalan beliau, atau yang diartikan
al manqul yang artinya yang dipindahkan dari Rasulullah Saww.
Menurut
istilah ada dua pendapat, pertama atsar merupakan sinonim hadis. Kedua atsar
adalah sesuatu
yang disandarkan kepada sahabat (mawquf) dan tabiin (maqthu’) baik dari segi
perkataan maupun perbuatan.
Sebagian ulama
mendefinisikan:
ماجاءعن غير
النبي صلى الله عليه واله وسلم من الصحابةاوالتابعين اومن دونهم
“Sesuatu
yang datang dari selain Nabi Saww, dari sahabat, tabiin dan atau orang orang
setelahnya.”[4]
Sesuatu
yang disandarkan kepada shahabat disebut berita mauquf dan Sesuatu yang datang
dari tabiin disebut maqthu’. Menurut ahli hadis, atsar adalah sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Saww (marfu’), para sahabat (mawquf) dan ulama salaf. Sedangkan Fuqaha Khurasan membedakannya,
atsar adalah berita mawquf dan khabar adalah berita marfu’. Dengan demikian
atsar lebih umum dari pada khabar, karena adakalanya berita yang datang dari
Nabi Saww, atau dari sahabat. Sedangkan atsar adalah yang datang dari Nabi
Saww, atau dari sahabat dan tabiin dan yang lain.
Penutup
Dari
penjelasan yang kami paparkan dapat disimpulkan pengertian hadis, atsar, sunnah
dan khabar. Hadis bersandar kepada Nabi Saww berisi perbuatan, perkataan, dan
persetujuan dan sifatnya lebih khusus sekalipun dilakukan hanya sekali. Sunnah
bersandar kepada Nabi dan para Sahabat yang isinya berupa fi’li atau pekerjaan
yang menjadi tradisi. Khabar bersandarkan kepada nabi dan yang lainnya yang
beripa perkataan dan perbuatan bersifat lebih umum. Atsar bersandar kepada
sahabat dan tabiin dan sesudahnya yang berisi perkataan dan perbuatan yang
bersifat umum.
Demikian
makalah yang kami sampaikan dengan segala kekurangan kami, kritik dan saran
yang membangun selalu kami harapkan.
وصلي
الله على محمد وعلى اله وسلم
Daftar pustaka
Khon, Abdul
Majid. 2010 Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah
Suparta,
Munzier 2002. Ilmu Hadis. Jakarta: Persada
Rifai,
Zuhdi.2009. Mengenal Ilmu Hadis. Jakarta: alGhuraba
As-shalih, Subhi. 2000. membahas
ilmu-ilmu Jakarta: Pustaka Firdaus
1 Komentar:
Terima Kasih Infonya,ijin copy buat materi ujian saya..
Posting Komentar
assalamualaikum
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda